Tujuh bulan setelah dipilih sebagai Presiden
baru RI, presiden muda Joko Widodo (53) telah menjadi sosok yang kontroversial,
menurut opini publik internasional. Sekarang citranya diganti dengan gambar yang
diproyeksikan oleh media pada saat pemilihan lalu: pada waktu itu, Joko Widodo melambangkan
sukses seorang yang berasal dari daerah miskin Jawa Pusat, yang kerja dengan
baik dan jujur untuk kepentigan nasional dalam jabataanya sebagai Gubernur
Jakarta dan tidak pernah dikotori dan terlibat dalam kasus hitam rezim politik
Indonesia terdahulu. Dia adalah orang demokrat terbuka. Ketika dia dipilih
melawan Prabowo Subianto, mantan perwira pasukan khusus TNI yang melambangkan
masa lalu Indonesia, dia menjadi citra konsolidasi proses demokratik yang
disukseskan di Indonesia, tanpa bentrokkan.
Aduh, ketika Presiden Jokowi menolak semua
permohonan grasi dan peninjauan kembali diajukan terpidana mati dan ketika
pengedar narkoba tersebut ditembak mati, kebijakannya menangani kasus terpidana
mati itu membuka gejolak perselisihan internasional, terutama dengan Negara
Australia. Sejak awal tahun, empat belas terpidana mati, dua WNI dan duabelas
orang asing dieksekusi.
Kelihatannya, mantan Presiden SBY kurang
mempentingkan hukuman mati, bahkan dia memutuskan ada moratorium selama
beberapa tahun, meskipun beberapa terpidana mati dieksekusi dalam mandatnya.
Ada warga negara Perancis, Serge Atlaoui, yang
dihukumkan mati dalam kasus narkoba, tapi dia tidak masuk grup terpidana dieksekusi
karena seorang ahli belum didengar di Pengadilan.
Nasibnya masih belum jelas.
www.suara-netizen.com |
Presiden Jokowi mendasarkan keputusannya
kepada fakta statistik : menurutnya, sekitar lima puluh WNI muda, yang
terjerat dalam ketergantungan obat bius, meninggal dunia setiap tahun. Tetapi
sebuah laporan resmi diterbitkan pada tahun 2011, mengevaluasi jumlah korban
narkoba di Indonesia untuk mencapai 4%. Rata tersebut sangat rendah
dibandingkan dengan rata negara Eropa atau Amerika Serikat. Tetapi, sekitar 80%
dari masyarakat Indonesia mendukung hukuman mati.
Tekanan internasional
Walaupun Presiden Jokowi mengabaikan tekanan
internasional, terutama dari Australia, dalam perjalanannya di Propinsi Papua, dia
mampu melepaskan lima separatis Papua yang menjalani hukuman penjara yang lama karena
mencoba merampok gudan militer. Juga, dia mengumumkan bahwa wartawan asing akan
diinzinkan di Propinsi Papua ini, walaupun mereka dilarang membuat laporan ke
sana sejak lama. Kedua keputusan tersebut adalah unsur kebijakan politik sangat
terbuka dan pintar. Lewat keputusan ini, Presiden baru coba ganti situasi yang tekan
di Papua.
Bagaimana mempertimbangkan kedua citra
Presiden Jokowi ? Demokrat, algojo ? Sejak awal kontroversi, banyak
intelektual Jakarta berpendapat bahwa Mr. Widodo bersikeras pada eksekusi
karena alasan politik dalam negeri. "Menurut saya, Jokowi yakin sepenuhnya
bahwa pengedar narkoba harus ditembak mati dan juga dia tak pernah memuaskan
diri kepada tekanan dari luar negeri. Tapi saya juga berpikir dia ingin memberinya
citra presiden yang kuat, mampu memenuhi semua komitmen diambil selama kampanye
pemilu dan bahwa pembunuhan merupakan bagian dari kerangka kerja ini, "
menuturkan Yohannes Sulaiman, Profesor ilmu politik di Universitas Pertahanan
Indonesia.
www.citizendaily.com |
Bayangan Megawati atas Jokowi
Apakah Presiden baru RI ini antara dua alir
pengaruh ?
Dia terpilih sebagai calon dari Partai
Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDI-P). Megawati Sukarnoputri, yang punya
nama Sang Bung Karno, citra kemerdekaan Nusantara, dan yang adalah Presiden
PDI-P, menunjuk Joko Widodo sebagai calon untuk Pemilu 2014, karena putri
Sukarno ini tidak populer dan ketika dia Presiden RI, hasil mandatnya bukan
sukses.
Tapi sejak itu, pengaruh Ibu Megawati (68
tahun) membingungkan sifat kepresidennya Jokowi: memang, awal tahun ini, Presiden
Jokowi menunjukkan Budi Gudawan sebagai kepala polisi, atas permohonan
Megawati. Tapi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menolak keputusan ini, dan Jokowi harus
mengikuti pemberitahuan KPK itu. « Jokowi
kini melemah, " ujar rekan Sulaiman.
Apakah Presiden Jokowi memperalat eksekusi
terpidana mati untuk memperkuatkan posisinya terhadap pengaruh presiden PDI-P
dan terhadap tekanan internasional ?
"Presiden ini adalah orang yang sangat
buruk dikelilingi. Tanpa pengalaman nasional dan internasional. Dia tidak mampu
mengikuti ide dikembangkan selama kampanye, " tutur seorang pakar analis asing, secara kecam.
Tapi, Jokowi telah mencapai sukses di bidang
ekonomi, meskipun kondisi perekonomian lesu. Presiden ini adalah orang reformis
sejati, tanpa ragu. Tapi, menurut kata Tobias Basuki dari Pusat Studi Strategis
dan Internasional, « dia adalah seorang pragmatis, bukan idealis, dan
sifat ini bertentangan dengan citra yang dikembangkan di luar negeri oleh media
massa pada tahun lalu ».
Untuk keterangan lebih lanjut:
http://abonnes.lemonde.fr/asie-pacifique/article/2015/05/20/les-paradoxes-du-president-indonesien-jokowi_4636819_3216.html?xtmc=joko_widodo&xtcr=1
(dalam bhs Perancis, artikel asal)
http://nasional.kompas.com/read/2015/04/29/21280141/Ini.Kronologi.Saat.Terpidana.Mati.Narkoba.Dieksekusi.di.Nusakambangan
dan dalam blog ini, bacalah juga:
http://indonesiapole.blogspot.com/2015/01/hari-keseratus-presiden-jokowi.html
http://indonesiapole.blogspot.com/2015/02/di-nusakambangan-harapan-akhirnya-warga.html
http://indonesiapole.blogspot.com/2015/01/ri-mengeksekusi-terpidana-narkotika-dan.html
Untuk keterangan lebih lanjut:
http://abonnes.lemonde.fr/asie-pacifique/article/2015/05/20/les-paradoxes-du-president-indonesien-jokowi_4636819_3216.html?xtmc=joko_widodo&xtcr=1
(dalam bhs Perancis, artikel asal)
http://nasional.kompas.com/read/2015/04/29/21280141/Ini.Kronologi.Saat.Terpidana.Mati.Narkoba.Dieksekusi.di.Nusakambangan
dan dalam blog ini, bacalah juga:
http://indonesiapole.blogspot.com/2015/01/hari-keseratus-presiden-jokowi.html
http://indonesiapole.blogspot.com/2015/02/di-nusakambangan-harapan-akhirnya-warga.html
http://indonesiapole.blogspot.com/2015/01/ri-mengeksekusi-terpidana-narkotika-dan.html
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire