: indonesiapole: Burung kakaktua ditutup botol plastik di perbatasan Indonesia

Translate

mercredi 6 mai 2015

Burung kakaktua ditutup botol plastik di perbatasan Indonesia

24 Burung kakaktua hampir menlintasi perbatasan Indonesia dalam botol plastik


Indonesia: 24 burung kakaktua ditutup dalam botol untuk menghindari bea cukai


Diterbitkan pada Mei 05

Burung kakaktua kuning belerang terancam punah karena perdagangan gelap. Tapi penyelundup punya banyak ide untuk menghindari bea cukai ketika mengirim burung tak beruntung itu ke luar negeri.
Demikian burung kakaktua ditutup di botol untuk melintasi perbatasan Indonesia. 

© SURYANTO / ANADOLU AGENCY / AFP

PERDAGANGAN GELAP – Polisi Indonesia menemukan 24 burung kakaktua kuning belerang (Cacatua sulphurea) yang ditutup di botol kosong di pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, yang terletak di Jawa, menurut koran Dailymail. Burung itu hidup di pulau Indonesia lain, seperti Sulawesi dan pulau Sunda, dan juga di Timor Leste. Mereka ditutup botol untuk menghindari kontrol perbatasan. Setiap burung kakaktua tersebut bernilai 885 € (13.053.000 Rp) dalam pasar hitam binatang domestik. Ketika 24 burung ini dilepaskan dari penjaranya plastik, mereka diperiksa secara medis.
Spesies burung tersebut terancam punah oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature). Karena burung itu didagangkan secara hitam, dia juga terancam karena pembabatan hutan, di mana burung kakaktua membangun sarangnya. Burung putih dengan jengger kuning bertelur hanya satu atau dua telur setahun, yang mereka mengerami selama satu bulan; sistem reproduksi ini membuat spesies burung tersebut amat rentan.
 Indonesia, sebagai anggota  International Convention on International Trade in Endangered Spesies , memvonis secara resmi perdagangan hitam spesies yang dilindungi.

Untuk keterangan lebih lanjut:


Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire