: indonesiapole: Pesawat AirAsia QZ8501, diselamatkan karena terlambat di bandara

Translate

vendredi 2 janvier 2015

Pesawat AirAsia QZ8501, diselamatkan karena terlambat di bandara

Cerita luar biasa tentang pesawat QZ 8501 AirAsia Jawa-Singapura

10 anggota keluarga gagal terbang di pesawat QZ5201 dari Jawa ke Singapura. Pesawat AirAsia ini hilang satu jam sesudah terbang.

Mereka lari di bandara udara Surabaya tapi terlambat dan lihat pesawat terbang tanpa mereka. Tapi keluarga tersebut diselamatkan dari kecelakaan: dengan terlambat, mereka tidak naik di pesawat yang hilang sekitar satu jam sesudah terbang, pada Minggu pagi. Keluarga itu mau merayakan Hari Tahun Baru di Singapura.
Ada lima anak di keluarga Pak Ari Putro Cahyono; semua sehat karena dia tak menerima email dan telepon yang bilang bahawa penerbangannya dimajukan. Mereka ditransfer atas penerbangan pada 5,30 pagi, walaupun mereka punya tiket untuk pesawat pada 7,20 pagi.  Oleh karena itu, mereka hadir di bandara pada jam 5 pagi secara terpisah, di dua mobil. Tapi satu mobil terlambat, dan orang yang ada di mobil pertamu harus menunggu orang yang belum hadir. Pak Ari lihat banyak penumpang lain lari karena juga terlambat, tapi penumpang itu hasil naik pesawat. Ari dan adik mertuanya mengerti bahawa mobil kedua dengan istri dan anak terlalu lambat dan mereka diperbolehkan ambil penerbangan selanjutnya oleh pihak maskapai.
SAYA INGAT PENUMPANG YANG DATANG KE BANDARA DENGAN CEMAS DAN BERLARIAN
Keluarga Pak Ari masih di bandara Surabaya ketika pada jam 9 pagi, mereka mendengar kabar tentang pesawat yang hilang. “Inilah hadiah Natal yang paling baid bagi sebuah keluarga”, ujar Christianawati kepada suaminya. “Kita rasa lemah, semua keluarga, dia menjelaskan. Kita rasa kaget dan gila".“Saya sangat kaget dan saya nangis. Mungkin ini adalah Tuhan yang mau menyelamatkan keluarga dan saya dan menghindari kita dari naik di pesawat. Seperti karunia merubah-ubah.»
“Saya hanya mengingkatkan penumpang yang lari untuk naik pesawat”, tutur Ari. “Saya harap mereka akan menemukan semua penumpang. Saya harap secepat mungkin”. “Menurut saya, apa yang terjadi kepada keluarga saya adalah keajaiban dan saya harap bahwa Tuhan akan membuat keajaiban sama untuk semua keluarga penumpang”. 

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire