Assalamaleikum semua!
Saya penterjemah dari bhs Inggris, Indonesia dan Melayu ke bhs Perancis. Saya sudah tinggal satu tahun di Jakarta dan saya menikmati Indonesia, masyarakatnya, tradisinya, dan saya ingin menulis tentang Indonesia dilihat dari Perancis, seperti sebuah jembatan antara kedua negara. Demikian saya serius, ya, saya disumpah sebagai penterjemah. Tapi saya suka sejarah, mode, bahasa, kesusastraan, anak-anak dan pendidikannya, dan banyak topik lain
Hari ini, saya senang karena tulis tentang mode Islami di Indonesia, topik yang tertarik untuk semua wanita, kan?
Selamat baca!
Dari Kompas.com |
Indonesia memberi warna kepada gaya Muslim
Sebagai negara Islam pertama di dunia, Indonesia mempunya jabatan khas di sektor busana Muslim, dengan desain yang bergabung pengaruhan Muslim, India dan Asia dengan sektor tekstil yang khas. Desainer Indonesia disebut bagus, sampai temple fashion London.
Siapa yang menikmati busana Muslim dari Indonesia?
Inilah warna berkilau-kilau, tekstil halus
dan perhiasan fantasi: di Indonesia, gaya Muslim berwarna-warni dan bersifat kreatif untuk mengembirakan semua wanita muslimah dari
Asia dan Timur Tengah. Sharifa Ahmad datang dari Malaysia ke Jakarta hanya untuk
membeli busana demi Aïd el-Fitr, akhirnya bulan Ramadan. Dia
pilih abaya dengan kerah direndakan secara halus, dengan cadar yang berwarna
sama abaya tapi dihiaskan dengan kristal Swarovski. “Busana
itu sangat tepat untuk hari suci: baju itu bersifat elegan dan sederhana. Saya
akan membuang busana kecil hitam tradisional saya”, menuturkan wanita muda itu yang
berumur 35 tahun, pegawai sipil di Kuala Lumpur. Sharifa
adalah contoh, dan banyak wanita mendatang ke Indonesia, yang merupakan negara
Muslim terbesar di dunia, untuk mencari busana Muslim berbeda dari busana hitam
dan burqa. Publik itu menikmati kemerdekaan diambil oleh
desainer Indonesia dalam mengabungkan tradisi dunia Muslim, yang berasal dari
Timur Tengah dengan tradisi tekstil dari Nusantara, yang paling dikenal untuk
batiknya atau ikatnya, sangat berwarna-warni.
Sifat khas gaya Muslim dari Indonesia
Demikian
desainer menemukan busana Muslim aktual, yang bersifat modern dan yang memberi
cadar dan busana besar dalam rangkaian warna dan tekstil berbeda. “Busana
Muslim bisa jadi sederhana dan stylish. Busana ini juga cantik dan fantasi. Busana
itu tidak selalu dipakai selama upacara oleh kaum orang yang beragama dan selalu
membaca al-Kuran setiap hari dan malam”, menjelaskan Taruna Kusmaryuda
Kusmayadi, yang adalah Presiden dari Federasi Desainer Indonesia. Oleh
karena cadar adalah sesuatu sangat populer di dunia Muslim, “busana Muslim
tidak punya sifat nasional”, dia menuturkan. Sejak
awal tahun ini, profesional Indonesia menikmati pertumbuhan di 20%-30%
penjualannya, oleh karena pembeli Melayu dan Singapura. “Pembeli mendatang dengan bus penuh dan beli
dari sepuluh ke duapuluh baju. Ketika mereka kembali ke rumah, mereka
membuat pesan baru lewat telepon”, menjelaskan Azizah, seorang penjual tekstil
di Jakarta. Teman kerjanya, yang bernama Vishal Kumal,
kerjasama dengan banyak orang perantara, yang “membeli tekstil dan membuat baju
di Indonesia, untuk menjual baju ini dalam negaranya, dengan harga lebih
mahal”.
Défilé di Cairo ke London, marketing gaya Muslim dari Indonesia di luar negeri
Tapi Jakarta bukan metropolitan gaya busana.
Seorang desainer, yang bernama Dian Pelangi, lebih suka datang ke luar negeri
untuk menyelenggarakan pameran koleksi busana khas Aid di Cairo ke London,
lewat Abu Dhabi dan Kuala Lumpur. Dia menikmati sukses besar karena dia menjual
ribuan busana untuk harga sekitar Rp 2,5 juta (USD277). “Wanita
Arab suka berkilau-kilau. Gaun coklat saya, yang dihiaskan dengan motif
dilukis tangan, diterima dengan sukses besar-besaran. Contoh,
gaun dihiaskan dengan mutiara dan intan fantasi”, ujarnya. “Pembeli
yang berasal dari Timur Tengah menawarkan sedikit dan membeli dalam jumlah
besar ketika mereka suka sebuah produk. Inilah pasar yang sangat beruntung”,
menjelaskan Dian Pelangi, karena penjualannya mengalikan tiga pada musim panas
yang lalu. Hassan Marican, yang adalah boss perusahaan
tekstil dari Singapura, yang bernama Second Chance, menjelaskan bahwa dia
mengimpor 20% dari busananya dari Indonesia karena” penjahit Indonesia sangat
kreatif dan buruh tidak mahal”.
Kepentigan gaya Muslim dari Indonesia untuk perekonomian Nusantara
“Gaya busana bisa jadi asal pertumbuhan
sangat penting” untuk Indonesia, mengharap MS Hidayat, yang adalah Menteri
Industri RI. Peranan gaya dalam ekspor tekstil sangat
penting, ekspor itu berjumlah USD sepuluh milyar pada 2010 dibanding dengan USD
9,26 milyar tahun lalu. Dilihat secara sektor ekonomi, mode Muslim
bisa mencapai USD96 milyar di seluruh dunia, kalau setengah dari 1,6 milyar
orang Muslim di dunia mengeluarkan USD120 untuk baju tahunan, menurut Esmod di
Dubai, yang adalah sekolah fashion Dubai.
Keterangan lebih lanjut tentang gaya Muslim di Indonesia
http://shafira.com/
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire